Rabu, 04 Agustus 2010

Menghindari Ikan? Rugi Besar!


Pencemaran laut membuat banyak orang was-was mengonsumsi ikan.
Kasus Teluk Buyat, misalnya, membuat ikan di sekitarnya banyak mengandung methylmercury yang melewati ambang batas sehingga berbahaya kalau dikonsumsi.

Toh, Anda tak mesti menghindari ikan karena akan merugikan diri Anda sendiri.
Ikan adalah sumber protein yang sangat baik, rendah lemak, mengandung omega-3 dan nutrisi lain yang dibutuhkan oleh tubuh Anda.

Untuk menghindari risiko akibat ikan yang tercemar sebaiknya Anda mengetahui bagaimana ciri-ciri ikan yang bagus dan layak dikonsumsi.


Manfaat Ikan

Ikan selain rasanya yang enak juga mempunyai kandungan gizi yang sangat berguna bagi Anda.
Kandungan gizi yang ada pada ikan dapat menyebabkan Anda terhindar dari penyakit-penyakit degeneratif seperti jantung koroner, tekanan darah tinggi, stroke dan kanker.

Protein yang ditemukan pada ikan juga sangat baik.
Berdasarkan penelitian diketahui bahwa mutu protein ikan setingkat dengan protein daging, sedikit di bawah protein telur dan di atas protein serealia dan kacang-kacangan.
Asam amino dalam protein ikan juga dapat meningkatkan mutu protein pangan lain.
Misalnya, nasi memiliki kadar asam amino lisin yang rendah, tetapi ikan mempunyai kadar lisin yang tinggi.
Jadi mengkonsumsi nasi dengan lauk ikan akan menjadikan keduanya saling melengkapi.

Ikan khususnya ikan laut juga mempunyai kandungan yodium yang tinggi.
Kandungan yodium ikan bisa mencapai 830 mikro gram per kilogram.
Bandingkan dengan daging (50 mikrogram) dan telur (93 mikrogram).

Ikan laut juga dikenal dengan kandungan omega-3 yang bermanfaat menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Jadi sering mengkonsumsi ikan laut dapat membantu mencegah terjadinya aterosklerosis dan penyakit jantung.
Asam lemak omega-3 dan omega-6 yang terdapat dalam ikan ini juga mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kecerdasan anak.
Pembentukan otot janin juga akan terbantu dengan kedua asam lemak ini, jadi ibu hamil disarankan untuk mengkonsumsi ikan.


Macam Ikan

Ikan yang ada di pasaran dibedakan berdasarkan habitatnya yaitu ikan air tawar dan ikan laut.
Habitat ini selain menentukan jenis ikan juga mempengaruhi kandungan gizinya.
Ikan air tawar biasanya kaya akan karbohidrat dan protein, sedangkan ikan laut kaya akan lemak, vitamin dan mineral.

Ikan laut mempunyai keunggulan dibandingkan ikan air tawar.
Ikan laut mengandung asam lemak omega-3.
Asam lemak ini juga mempunyai peranan yang besar dalam proses tumbuh kembang otak jadi ibu hamil yang memasuki usia kehamilan 20-36 minggu biasanya disarankan mengkonsumsi ikan laut agar pertumbuhan otak janin menjadi optimal.

Minyak hati ikan laut juga terkenal sebagai sumber vitamin A dan vitamin D.
Vitamin A yang ada dalam minyak ikan ini juga termasuk jenis yang mudah diserap.
Jadi pemberian minyak hati ikan pada balita Anda bisa mencukupi kebutuhan vitamin A dan D serta omega-3.


Memilih dan Mengolah Ikan

Untuk memperoleh ikan yang segar disarankan agar Anda membeli ikan yang masih hidup.
Jika tidak bisa, ikan yang sudah mati pun bisa menjadi pilihan asal Anda pastikan kesegarannya.
Ciri-ciri ikan yang masih segar :

Dagingnya relatif kenyal bila ditekan
Sisiknya tidak mudah lepas
Insangnya tidak berbau amis
Matanya masih bening dan tidak cekung

Agar kadar lemak ikan tidak meningkat saat Anda menggoreng atau membakar, sebaiknya ikan tidak perlu diolesi mentega. Mengolah ikan dengan membakar, mengukus, menumis atau menggunakan microwave oven dapat mempertahankan kelembaban ikan dan menjaga kandungan gizinya.
Kerusakan gizi akibat proses pengolahan tidak bisa hindari kecuali Anda ingin memakan ikan mentah-mentaah yang kandungan gizinya masih utuh.

Pengawetan makanan juga menentukan mutu gizi ikan.
Ikan yang dibekukan dapat bertahan beberapa tahun tanpa mengalami kemunduran gizi yang berarti.
Proses pengalengan yang baik juga menyebabkan ikan mampu bertahan selama beberapa bulan.
Tapi pengawetan ikan secara tradisional seperti ikan asap, ikan asin, dan pindang tidak membuat ikan bertahan lama jika disimpan pada suhu kamar.
Ikan pindang akan membusuk dalam beberapa hari, sedangkan ikan asap dan ikan asin sangat peka terhadap jamur dan bakteri.

Sumber:
Human Health (15 Agustus 2005), dalam :
http://depoikan.com/depoikan/content/view/21/38/
http://beritaperikanan.blogspot.com/

Ikan Air Tawar Kaya Protein & Vitamin..!


Kandungan gizi ikan air tawar cukup tinggi dan hampir sama dengan ikan air laut, sehingga dianjurkan untuk dikonsumsi dalam jumlah cukup. Tingginya kandungan protein dan vitamin membuat ikan yang mudah dibudi dayakan ini sangat membantu pertumbuhan anak-anak balita.
Dibandingkan dengan negara-negara lain, konsumsi ikan per kapita per tahun di Indonesia saat ini masih tergolong rendah, yaitu 19,14 kg. Hal ini sangat disayangkan, terutama mengingat betapa besar peranan gizi ikan bagi kesehatan. Untuk mengatasi masalah rendahnya konsumsi ikan laut akibat harganya yang relatif mahal, perlu upaya pengembangan ikan air tawar.

Sebagai bahan pangan, ikan merupakan sumber protein, lemak, vitamin, dan mineral yang sangat baik dan prospektif. Keunggulan utama protein ikan dibandingkan dengan produk lainnya adalah kelengkapan komposisi asam amino dan kemudahannya untuk dicerna. Mengingat besarnya peranan gizi bagi kesehatan, ikan merupakan pilihan tepat untuk diet di masa yang akan datang.

Ikan dapat digolongkan menjadi tiga bagian, yaitu ikan air laut, air tawar, dan air payau atau tambak. Ikan yang hidup di air tawar dan air laut sangat banyak, sehingga dibedakan menjadi golongan yang dapat dikonsumsi dan ikan hias.

Lingkungan hidup ikan air tawar adalah sungai, danau, kolam, sawah, atau rawa. Jenis ikan air tawar yang umum dikonsumsi adalah sidat, belut, gurame, lele, mas, nila merah, tawes, karper, nilem, tambakan, sepat siam, mujair, gabus, toman, betok, jambal, dan jelawat.

Budi Daya Air Tawar

Keberhasilan usaha perikanan air tawar ditentukan oleh faktor lingkungan. Tanah liat atau lempung sangat baik untuk pembuatan kolam. Demikian pula untuk tanah beranjangan atau terapan dengan kandungan liatnya 30 persen.

Kedua jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor. Faktor lingkungan dapat berpengaruh terhadap cita rasa ikan, misalnya bau tanah atau lumpur.

Hal lain yang sangat penting diperhatikan dalam budi daya ikan air tawar adalah mutu air. Sumber air bisa berasal dari air sungai, hujan, atau tanah. Mutu air yang diperlukan untuk budi daya ikan air tawar haruslah memenuhi beberapa persyaratan berikut: oksigen terlarut sekitar 5-6 ppm, karbondioksida terlarut kurang dari 25 ppm, pH antara 6,7-8,6, suhu 25-30oC dengan perbedaan suhu antara siang dan malam tidak lebih dari 5oC, serta tidak tercemar bahan kimia beracun, minyak, atau limbah pabrik.

Air yang terlalu keruh tidak baik untuk kehidupan ikan karena endapan lumpurnya terlalu tebal dan pekat, sehingga dapat mengganggu penglihatan ikan dalam air dan menyebabkan nafsu makannya berkurang. Semakin banyak dan beragam biota air yang terdapat di dalam perairan, semakin tinggi tingkat kesuburannya.

Budi daya ikan air tawar lebih mudah dibandingkan dengan ikan air laut. Sebagai contoh budi daya ikan mas sangat mudah sekali dilakukan karena toleransi terhadap lingkungan sangat tinggi. Meski demikian, dalam kenyataannya perkembangan ketersediaan dan konsumsi ikan air laut lebih besar daripada ikan air tawar.

Kendala utama budi daya ikan air tawar adalah diperlukan waktu dan biaya yang cukup tinggi. Komponen biaya meliputi: persiapan kolam, pemilihan induk, pemijahan, penetasan, dan pendederan. Biaya lain yang dianggap cukup tinggi adalah untuk pakan dan pemeliharaan terhadap hama dan penyakit ikan.

Penyimpanan Segar

Ikan air tawar umumnya diperdagangkan dalam keadaan masih hidup. Hal ini sangat menguntungkan karena mutunya masih sangat terjaga baik.

Dengan alasan kepraktisan, banyak orang membeli ikan air tawar dalam jumlah banyak dan menyimpannya di rumah untuk berbagai keperluan.

Namun, ikan merupakan bahan pangan yang sangat mudah mengalami kerusakan. Berbagai jenis bakteri dapat menguraikan komponen gizi ikan menjadi senyawa-senyawa berbau busuk dan anyir, seperti indol, skatol, H2S, merkaptan, dan lain-lain. Beberapa bakteri patogen (penyebab penyakit), seperti Salmonella, Vibrio, dan Clostridium, sering mencemari produk perikanan.

Beberapa faktor penyebab kerusakan ikan air tawar adalah:

· Kadar air cukup tinggi (70-80 persen dari berat daging) yang menyebabkan mikroorganisme mudah tumbuh dan berkembang biak.

· Secara alami, ikan mengandung enzim yang dapat menguraikan protein menjadi putresin, isobutilamin, kadaverin, dan lain-lain, yang menyebabkan timbulnya bau tidak sedap.

· Lemak ikan mengandung asam lemak tidak jenuh ganda yang sangat mudah mengalami proses oksidasi atau hidrolisis yang menghasilkan bau tengik.

· Ikan mempunyai susunan jaringan sel yang lebih longgar, sehingga mikroba dapat dengan mudah mengggunakannya sebagai media pertumbuhan.

Sifat ikan yang sangat mudah rusak ini akan diperberat lagi oleh kondisi penanganan pascapanen yang kurang baik. Kerusakan mekanis dapat terjadi akibat benturan selama penangkapan, pengangkutan, dan persiapan sebelum pengolahan.

Gejala yang timbul akibat kerusakan mekanis ini antara lain memar (karena tertindih atau tertekan), sobek, atau terpotong. Kerusakan mekanis pada ikan ini tidak berpengaruh nyata terhadap nilai gizinya, tetapi cukup berpengaruh terhadap penampilan dan penerimaan konsumen.

Pada dasarnya penanganan dan pengolahan ikan bertujuan untuk mencegah kerusakan atau pembusukan. Upaya untuk memperpanjang daya tahan simpan ikan segar adalah melalui penyimpanan dalam lemari pendingin atau pembeku, yang mampu menghambat aktivitas mikroba atau enzim. Setiap penurunan suhu 8 derajat C menyebabkan kecepatan reaksi metabolisme berkurang menjadi kira-kira setengahnya.

Oleh karena itu, makin rendah suhu penyimpanan ikan, makin panjang daya simpannya. Penyimpanan dingin dalam lemari es (refrigerator) hanya mampu memperpanjang umur simpan ikan hingga beberapa hari, sedangkan dalam lemari pembeku (freezer) akan membuat awet hingga berbulan-bulan, tergantung suhu yang digunakan.

Penyimpanan pada suhu rendah (pendinginan dan pembekuan) tidak dapat membunuh semua mikroorganisme, tetapi menghambat pertumbuhannya. Oleh karena itu, ikan yang akan disimpan pada suhu rendah harus dibersihkan terlebih dahulu untuk mengurangi jumlah mikroorganisme awal yang ada pada bahan tersebut.

Proses pembersihan tersebut dikenal dengan istilah penyiangan, yaitu pembuangan bagian kulit, insang, dan bagian dalam ikan (jeroan). Bagian-bagian tersebut perlu dibuang karena merupakan sumber utama mikroba pembusuk pada penyimpanan ikan.

Menunjang Proses Pertumbuhan Balita

Komposisi gizi ikan sangat bervariasi, dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu spesies (jenis), jenis kelamin, tingkat kematangan (umur), musim, siklus bertelur, dan letak geografis.

Pada produk perikanan, protein merupakan komponen kedua terbesar setelah air, tetapi menempati posisi terpenting dalam peranannya sebagai zat gizi.

Kandungan protein ikan sangat dipengaruhi oleh kadar air dan lemaknya. Namun, secara umum, dapat dikatakan bahwa ikan bersirip mengandung protein 16-24 persen. Pada ikan yang telah diolah, kandungan proteinnya dapat mencapai 35 persen.

Proporsi protein konektif (kolagen) pada ikan jauh lebih rendah daripada daging ternak, yaitu berkisar antara 3-5 persen dari total protein. Hal ini merupakan salah satu faktor yang menyebabkan daging ikan lebih empuk.

Kolagen ikan mulai menyusut pada temperatur sekitar 45oC, jauh lebih rendah dibandingkan dengan kolagen mamalia (60-65oC). Ini merupakan faktor kedua yang menyebabkan daging ikan lebih mudah dicerna.

Secara umum, nilai cerna protein ikan sangat tinggi (lebih dari 90 persen), sehingga sangat mudah dicerna oleh bayi sekalipun. Ikan dapat digunakan sebagai sumber protein yang baik bagi bayi dan anak balita, yaitu untuk menunjang proses pertumbuhan dan perkembangannya.

Lemak ikan air tawar sangat sedikit mengandung kolesterol. Hal ini sangat menguntungkan bagi kesehatan karena kolesterol yang berlebih dapat menyebabkan terjadinya penyumbatan pembuluh darah dan penyakit jantung koroner.

Selain kaya protein bermutu tinggi, ikan air tawar juga mengandung sejumlah vitamin dan mineral yang berimbang. Vitamin yang banyak terdapat pada ikan adalah larut lemak (vitamin A dan D), sedangkan mineral yang dominan adalah kalsium, fosfor, iodium, besi, dan selenium. Zat-zat gizi tersebut bermanfaat untuk mencegah berbagai penyakit degeneratif dan akibat kekurangan zat gizi mikro.

Dewasa ini, masyarakat Indonesia dihadapkan pada masalah gizi ganda, yaitu sebagian penduduk mengalami kekurangan dan sebagian lagi kelebihan zat gizi. Masalah kurang gizi erat berkaitan dengan penyakit infeksi dan kemiskinan.

Di lain pihak, oleh karena makin meningkatnya pendapatan, perubahan gaya hidup, dan pengaruh budaya global, masalah gizi lebih akan mengancam kehidupan penduduk golongan menengah ke atas serta kelompok usia lanjut. Ancaman tersebut berupa makin meningkatnya penyakit bukan infeksi, terutama dalam bentuk kegemukan, jantung, tekanan darah tinggi, dan kanker.

Dalam konteks masalah gizi ganda tersebut, peranan ikan air tawar sangat besar dalam penanggulangan masalah gizi kurang maupun lebih.


Sumber :
Prof. Dr. Ir. Made Astawan
www.kompas.com, dalam :
http://web.ipb.ac.id/~tpg/de/pubde_tknprcss_ikan.php

Daging Ikan Dapat Mencegah Penyakit


Ikan adalah mahluk vertebrata (bertulang lunak) yang hidup di air. Sekarang ini diperkirakn ada sekitar 30.000 spesies ikan. Mayoritas hidup di laut, dan sebagian lainnya hidup di air tawar seperti danau, sungai, atau kolam. Sebenarnya, ikan mulai dibudidayakan sejak 4000 tahun lalu. Budi daya ikan secara modern pertamakali dilakukan di Jerman, yakni ikan trout pada 1733. Setelah itu, ikan lain-pun mulai dibudidayakan diantaranya ikan salmon. Mulai serius dibudidayakan oleh manusia ketika memasuki abad 20, karena disadari populasi ikan di dunia mulai mengalami penurunan gara-gara penangkapan ikan yang berlebihan, polusi serta pembangunan industri.

Keunggulan daging ikan

Dibanding daging sapi, kambing, atau daging hewan lainnya, ikan punya banyak keunggulan atau kelebihan. Dagingnya lebih empuk dan gampang dimasak. Karena jaringan penghubung antara otot pada ikan hanya ada 3%. Serabut ototnya pun lebih pendek, sehingga lebih mudah dikunyah dibading daging sapi, kambing atau lainnya. Jumlah lemak pada ikan tidak sebanyak lemak daging. Hal ini jadi memudahkan dalam pencernaan. Karena itu meskipun telah memakan ikan, orang mudah kembali merasa lapar. Lemak yang terdapat dalam ikan mengandung asam lemak tak jenuh omega 3 yang sangat baik bagi kesehatan. Asam lemak tak jenuh omega 3 sangat baik untuk mencegah penyakit degeneratif, seperti jantung koroner, tekanan darah tinggi, stroke, dan kanker. Sering mengkonsumsi ikan dapat membantu menghambat terjadinya arteroskerosis (penyumbatan pembuluh darah). Kajian epidemiologis mengungkapkan bahwa bangsa Eskimo yang rata-rata mengkonsumsi ikan 300–400 gram per hari jauh dari penyakit jantung. Sementara pada daging sapi atau lainnya lebih banyak mengandung asam lemak jenuh. Para ahli gizi juga sepakat bahwa asam lemak omega 3 dan omega 6 yang terdapat dalam ikan dan produk olahannya (termasuk minyak ikan) punya peranan penting dalam peningkatan kecerdasan anak. Untuk membentuk perkembangan otak janin dalam kandungan, ibu-ibu yang sedang hamil sangat dianjurkan untuk lebih banyak mengkonsumsi ikan. Fase cepat tumbuh otak janin terjai pada usia kehamilan 20 – 36 minggu. Pada periode tersebut ibu hamil sebaiknya banyak mengkonsumsi ikan laut. Ikan juga mengandung protein sekitar 17%. Protein ikan memiliki komposisi dan kadar asam amino esensial (asam amino yang penting bagi tubuh, tapi tak bisa diproduksi oleh tubuh). Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahawa mutu protein ikan setingkat dengan mutu protein daging, sedikit dibawah mutu protein telur, dan diatas protein serelia dan kacang-kacangan. Asam amino dalam protein ikan dapat meningkatkan mutu protein pangan lainnya. Misalnya, beras memiliki kadar asam amino lisin rendah ( 3,7 % dari protein), tetapi ikan mengandung lisin tinggi (8,1%). Jadi mengkonsumsi nasi dan ikan bersama-sama akan bersifat komplementer atau saling melengkapi. Ikan olahan yang sudah dikeringkan umumnya mengandung protein lebih tinggi bila dibandingkan ikan segar. Hal ini karenakan proses pengeringan telah mengurangi kadar air sedemikan rupa, sehingga kandungan protein per 100 gram bahan menjadi lebih tinggi. Ikan-ikan segar apapun jenisnya, mengandung protein relatif sama sekitar 16–22%. Termasuk ikan patin yang kini kian populer. Khusus untuk ikan laut, umumnya kaya akan iodium. Kandungan iodiumnya mencapai 830 ug (mikro gram)/kg. Jika dibandingkan dengan iodium pada daging yang hanya 50 ug dan telur 93 ug. Akibatnya jika banyak mengkonsumsi ikan laut dapat mencegah penyakit gondok.

Gizi ikan dibandingkan telur dan daging (per 100 gram)

Jenis Ikan
Protein (gr)
Lemak (gr)
Zat besi (mg)

Bandeng
20,0
4,8
2,0
Gabus kering
58,0
4,0
1,0
Ikan Asin
42,0
1,5
2,5
Ikan Emas
16,0
2,0
2,0
Kembung
22,0
1,0
1,0
Kepiting
13,8
3,8
1,1
Kerang
8,0
1,1
3,1
Pindang banjar
28,0
4,2
1,0
Sarden
21,1
27,0
3,5
Teri kering
33,4
3,0
3,6
Telur ayam
12,8
11,5
2,7
Daging ayam
18,2
25,0
1,5
Daging sapi
18,8
14,0
2,8

Trik memilih ikan

Ikan segar :
a. Insang tidak kering, warnanya harus masih merah segar
b. Mata ikan terlihat penuh, agak menonjol dan bersinar
c. Kulit ikan mengkilat, masih kencang dan masih melekat dengan daging.
d. Bila ditekan dengan telunjuk tangan kembali kebentuk semula.
e. Sisik tampak mengkilat dikulit
f. Bagian perut ikan tidak bengkak atau kempis.
g. Belum ada bau yang kuat seperti sangat bau amis, bahkan bau busuk.
h. Ikan yang berbau lumpur bukan berarti ikan tersebut tidak segar. Mungkin saja karena ikan ditangkap di daerah yang berlumpur. Untuk menghilangkan bau lumpur, rendam ikan selama 1-2 jam dengan campuran air dan cuka (1-2 sendok teh)

Ikan segar potongan :
• Bentuk potongan padat
• Daging ikan masih tampak mengkilat
• Daging masih kenyal, bila ditekan kembali ke bentuk asal
• Tidak berbau amis yang menyengat, apabila berbau busuk.
• Daging masih melekat kuat pada tulangnya.
• Tidak menampakkan warna kecoklatan atau kekuningan. Daging tidak kering

Ikan beku :
1) Dagingnya betul-betul dalam keadaan beku dan masih dikemas dengan baik.
2) Dagingnya masih segar, padat dan mengkilat
3) Tidak memiliki bagian yang terlihat kering akibat kerusakan karena pendinginan.
4) Ikan beku yang telah dicairkan harus segera dimakan, jangan dibekukan kembali, karena akan mengurangi mutu, kecuali setelah diolah.

Mengolah ikan

Untuk memilih ikan yang baik disarankan membeli ikan yang masih hidup, atau masih terlihat segar. Lantas bersihkan dan beri bumbu untuk dimasak sesuai selera. Cara memasak yang lazim adalah digoreng, dibakar, atau dibumbui dan diberi kuah. Agar kadar lemak tidak meningkat, maka ketika menggoreng atau membakar ikan tak perlu diolesi mentega. Selain itu memasak ikan dengan membakar, mengukus, menumis, dan menggunakan microwave dapat mempertahankan kelembaban ikan dan menjaga kandungan gizinya. Agar cita rasanya terjaga, jangan memasak terlalu matang. Ikan kaleng dapat bertahan beberapa tahun tanpa mengalami kemunduran mutu yang berarti. Proses pengalengan yang tepat membuat ikan dapat bertahan selama beberapa bulan. Sebaliknya, ikan olahan tradisional seperti ikan asap, ikan asin, dan pindang cepat mengalami kerusakan mutu bila hanya disimpan dalam suhu kamar. Ikan pindang akan segera busuk dalam beberapa hari, sedangkan ikan asap dan ikan asin sangat peka terhadap serangan jamur dan bakteri. Sebaiknya, ikan yang anda simpan dalam keadaan beku adalah ikan hasil tangkapan sendiri, dengan begitu akan tahu berapa lama daya simpannya. Ikan yang akan disimpan, sebaiknya isi perutnya dibuang, karena bagian perut bisa menjadi sumber kontaminasi. Bila Anda memancing ikan di laut, danau, sungai, atau kolam, atau membeli ikan ditempat pelelangan ikan atau dipasar yang letaknya cukup jauh dari rumah, simpanlah ikan dalam cooler (wadah tahan dingin) selama perjalanan. Sebelumnya, bungkus ikan dengan kain basah yang telah diberi larutan cuka. Begitu nyampe di rumah, buang isi perutnya dan masak ikan dengan segera. - 15 Agustus 2007

Sumber :
Boedi Sawitri
http://ikm.depperin.go.id/PublikasiPromosi/KumpulanArtikel/tabid/67/articleType/ArticleView/articleId/22/Daging-Ikan-Dapat-Mencegah-Penyakit.aspx
6 September 2009

Sumber Gambar:
http://holidayplannerbali.files.wordpress.com/2008/12/seafood.jpg

Senin, 02 Agustus 2010

Udang Bungkus Daging Asap


Bahan-Bahan :
1. 6 ekor (± 300 gram) udang besar (pancet)
2. 1 sendok teh air jeruk nipis
3. 1/2 sendok teh garam
4. 1/2 sendok teh merica
5. 6 lembar daging asap
6. minyak goreng
7. 1 sendok makan saus cabai
8. 1 sendok makan saus tomat
9. Adonan pencelup: aduk hingga rata
10. 3 sendok makan tepung terigu
11. 1 butir telur, kocok
12. 1/2 sendok teh garam
13. 1/2 sendok teh merica
14. 2 sendok makan air
Cara Mengolah :
1. Kupas udang dan sisakan ekornya.
2. Kerat-kerat perut udang agar bisa diluruskan.
3. Rendam dalam campuran air jeruk nipis, garam, dan merica selama 10 menit.
4. Ambil selembar daging asap.
5. Letakkan udang di atasnya.
6. Gulung udang, biarkan ekor udang terlihat.
7. Celupkan ke dalam adonan pencelup.
8. Goreng dalam minyak panas sampai matang, angkat dan tiriskan.
9. Hidangkan dengan campuran saus cabai dan saus tomat.

Cumi Goreng (Su Ca Mok Ih Zen)



Bahan-Bahan :
• 3 ekor cumi
• 4 siung bawang putih
• Garam dan lada secukupnya
• 100 gram tepung terigu

Cara Mengolah :

1. Bersihkan cumi dan iris bulat.
2. Cincang bawang putih.
3. Cumi diberi bawang putih, garam dan lada.
4. Taburkan tepung terigu.
5. Goreng sampai matang.
Untuk : 3 Orang

Ikan Kakap Tanpa Tulang


Bahan-Bahan :
• 600 gram daging ikan kakap (fillet)
• 3 sendok makan kecap Inggris Lee Kum Kee
• 1 sendok makan arak merah
• 2 cm jahe
• Garam dan lada secukupnya
• Daun ketumbar untuk hiasan
• Minyak goreng secukupnya
Bahan Saus:
• 400 ml air
• 1/4 sendok teh lada hitam
• 2 sendok makan gula pasir
• 1/2 sendok teh bumbu penyedap
• 1/4 sendok teh bubuk bumbu ngohiong
Cara Mengolah :
1. Potong tipis-tipis daging ikan kakap.
2. Jahe dimemarkan.
3. Rendam irisan kakap dengan kecap Inggris, arak merah, jahe, garam dan lada secukupnya selama kurang lebih 15 menit agar meresap.
4. Setelah itu goreng dalam minyak panas sampai matang.
Cara Membuat saus kakap:
1. Panaskan 400 ml air
2. Masukkan bubuk lada hitam, bumbu penyedap, gula pasir, ngohiong hingga mendidih.
3. Masukkan ikan kakap yang telah digoreng tadi.
4. Aduk-aduk hingga tercampur rata lalu angkat.
5. Hidangkan dalam piring dan dihiasi dengan beberapa helai daun ketumbar.

Udang Goreng Saus Mentega


Bahan-Bahan :

• 500 gram udang ukuran besar
• 50 gram margarin
• 7 sendok makan kecap asin
• 7 sendok makan kecap inggris
• 2 sendok makan kecap manis
• 1/2 sendok teh lada halus
• 2 siung bawang putih dimemarkan

Cara Mengolah :

1. Buang ujung kepala udang yang runcing dan bersungut.
2. Toreh punggungnya dengan pisau, keluarkan kotorannya yang berwarna kehitaman.
3. Goreng hingga matang dengan api yang besar, Angkat dan sisihkan.
4. Tumis bawang putih dengan margarin.
5. Masukkan kecap asin, kecap manis dan kecap inggris.
6. Bubuhkan ada halus.
7. Setelah mendidih, masukkan udang goreng.
8. Aduk-aduk sebentar di atas api agar bumbu menyerap. Angkat.
9. Hidangkan selagi panas.
Untuk : 4 Orang

Ikan Panggang Bumbu Pedas



Bahan Baku:

2 ekor ikan kakap @ 600 gr 2 sdm air asam 3 sdm margarin cair 5 cm kunyit 3 siung bawang putih 2 sdt ketumbar 1 sdt garam 2 bh jeruk nipis, ambil airnya Haluskan: 200 gr cabai merah 3 siung bawang putih 7 bh bawang merah 2 bh tomat 1 sdt gula pasir

Cara membuat:

1. Bersihkan sisik, isi perut, dan insang ikan, cuci bersih.
2. Haluskan kunyit, bawang putih, ketumbar, dan garam, campur dengan air jeruk nipis, lalu lumuri ke seluruh badan ikan. Diamkan selama lebih kurang setengah jam agar bumbu meresap.
3.Tumis bumbu yang dihaluskan bersama air asam sampai matang dan harum, angkat dan sisihkan.
4. Olesi ikan dengan margarin dan sebagian bumbu tumis, bakar di atas bara arang sambil sekali-sekali diolesi bumbu tumis sampai matang dan harum. Hidangkan ikan bakar dengan sisa bumbu tumis. Untuk 4 orang

Tumis Kakap Lada Hitam



Bahan-Bahan :
1/2 buah bawang bombay, dipotong kotak 1 cm
2 siung bawang putih, dimemarkan
3 sendok makan saus tiram
1 sendok teh lada hitam, ditumbuk kasar
1/2 sendok teh garam
300 gram daging ikan kakap, dipotong kotak 2 cm
100 gram nanas, dipotong kotak 1 cm
1/2 buah paprika merah, dipotong kotak 1 cm
1/2 buah paprika hijau, dipotong kotak 1 cm
200 ml kaldu

Cara Mengolah :

1. Tumis bawang bombay dan bawang putih sampai harum.
2. Masukkan kakap, aduk sampai berubah warna.
3. Tambahkan nanas dan paprika, aduk sampai setengah layu.
4. Tambahkan saus tiram, lada, dan garam. Aduk rata.
5. Tuang kaldu.
6. Masak sampai matang.

Tips:Supaya tidak amis, ikan dapat dilumuri dengan sedikit air jeruk nipis

Tumis Kakap Lada Hitam



Bahan-Bahan :
1/2 buah bawang bombay, dipotong kotak 1 cm
2 siung bawang putih, dimemarkan
3 sendok makan saus tiram
1 sendok teh lada hitam, ditumbuk kasar
1/2 sendok teh garam
300 gram daging ikan kakap, dipotong kotak 2 cm
100 gram nanas, dipotong kotak 1 cm
1/2 buah paprika merah, dipotong kotak 1 cm
1/2 buah paprika hijau, dipotong kotak 1 cm
200 ml kaldu

Cara Mengolah :

1. Tumis bawang bombay dan bawang putih sampai harum.
2. Masukkan kakap, aduk sampai berubah warna.
3. Tambahkan nanas dan paprika, aduk sampai setengah layu.
4. Tambahkan saus tiram, lada, dan garam. Aduk rata.
5. Tuang kaldu.
6. Masak sampai matang.

Tips:Supaya tidak amis, ikan dapat dilumuri dengan sedikit air jeruk nipis

Kerapu Bakar Cocol Belacan



Bahan :
• 3 ekor Ikan kerapu
• 1 sendok teh Garam
• 1/2 sendok teh Merica bubuk
• 1/2 sendok makan Kecap ikan
• 1/2 sendok teh Air jeruk

Bahan sambal Belacan :
• 8 butir Bawang merah
• 3 siung Bawang putih
• 10 buah Cabe merah, potong-potong
• 2 buah Cabe rawit
• 1 buah Tomat, belah 4 bagian
• 1 sendok teh Terasi
• 1/2 sendok teh Garam
• 1/2 sendok tehGula pasir
• 1/2 sendok teh jeruk limau
• Minyak untuk menggoreng

Cara membuat :
• Lumuri kerapu dengan garam, merica, kecap ikan, dan air jeruk. Diamkan 1 jam.
• Letakkan di loyang yang diatas aluminium foil, oven sampai matang.
• Sambal Belacan: Goreng bawang merah, bawang putih, cabai merah, cabai rawit, tomat, dan terasi. Angkat dan tiriskan.
• Haluskan bersama garam dan gula tambahkan air jeruk limau.
• Sajikan kerapu bakar dengan sambal belacan
Sumber :http://bima.ipb.ac.id/~anita/images/